Dalam postingan saya sebelumnya, saya menulis tentang anggota GKI generasi 1,2, dan 3. Disana saya meng-klaim diri saya sebagai anggota GKI generasi ke-3 (karena nenek dan ortu saya sudah menjadi aktivis GKI). Saya juga menulis 'kegelisahan' saya akan pengerja GKI dari generasi 1 atau 2 yang dikuatirkan akan membawa warna lain yang bukan sungguh-sungguh GKI.
Memang nggak ada korelasinya antara 'kesejatian GKI' dengan 'generasi 1,2, atau 3'. Nggak betul kalau dibilang anggota GKI generasi 3 akan lebih sejati ketimbang anggota GKI generasi 1 atau 2. Bisa saja yang terjadi kebalikannya.
Maksud saya adalah demikian: seseorang yang dibesarkan secara GKI (yaitu dalam keluarga GKI yang memang sungguh-sungguh anggota aktif, bukan cuman yang 'listed' saja) maka dia memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk 'memahami GKI' ketimbang mereka yang tidak dibesarkan dalam keluarga yang non GKI. Anda mengerti maksud saya?
Saya dari kecil dibesarkan dalam lingkungan GKI: berdoa secara GKI, beribadah di GKI terus, bahkan tinggal di sebelah GKI (karena papa saya pendeta GKI dan pastorinya ada disebelah gedung gereja GKI). Otomatis 'GKI' menjadi sesuatu yang mendarahdaging di dalam diri saya. Beberapa kali saya kecewa dengan sahabat maupun sistem berorganisasi di GKI, namun karena memang sudah mendarahdaging.... kemana pun saya pergi maka saya akan kembali ke GKI.... paling tidak sampai hari ini.
Beda sekali dengan seorang yang tidak dibesarkan dalam lingkungan GKI, mungkin ybs atas pilihan sendiri bergereja di GKI. Apakah 'GKI' mendarahdaging di dalam dirinya? Bisa ya bisa juga tidak, probability-nya menjadi fifty-fifty. Nah yang fifity-fifty inilah yang menjadi masalah bila ybs lantas menjai pengerja GKI. Apakah dia sungguh-sungguh menempatkan dirinya dalam konteks GKI dengan sejarah pemikiran teologis dan ministry-nya yang sudah begitu panjang....? Ataukah dia mencoba memasukkan pandangan teologis asing ke dalam GKI???
Maaf saya sebut 'asing' karena memang ada ajaran-ajaran yang 'aneh' yang dikembangkan GKI yang bukan ajaran asli GKI, apa lagi ajaran Alkitabiah!
Catatan: kalau saya nggak salah dengar, GKI kini tengah menyusun Konfesi GKI, yaita Tata Ajaran GKI. Kita tunggu saja apakah isinya mencerminkan Ajaran GKI yang berkembang selama ini.
Saya ingat papa saya (sewaktu masih menjadi pengerja aktif) sepulang dari sebuah persidangan klasis, dengan kesal bilang: "masa ada rekan yang bilang kalau kita (yaitu pengerja GKI) tidak boleh mengajarkan bahwa di luar Kristus tidak ada keselamatan.... kalau kita mengajarkan begitu maka kita berdosa....!!!"
Wuihhh.... sebagai orang awam saja saya langsung berpikir: itu orang yang berbicara seperti itu pendeta GKI tulen bukan? Kok seperti dari gereja liberal yang bukan GKI!
Memang diluar GKI, kekristenan tengah mengalami kemerosotan nilai Kristiani yang luar biasa, karena upaya-upaya kalangan tertentu untuk membangun 'iman bersama' yang sebutan kerennya adalah 'pluralisme agama'. (Kalau waktu mengijinkan, saya juga rindu membahas hal ini secara lebih mendalam). Dan teologi non GKI inilah yang kini ingin dimasukkan ke dalam teologi GKI oleh pengerja dan teolog yang bukan GKI Sejati....
Namun, konon GKI kini tengah kekurangan calon pengerja. Para pemuda-pemudi terbaik yang merasa dirinya adalah GKI Sejati ternyata lebih tertarik untuk belajar sekular ketimbang menjadi pengerja GKI.... Ini tentu hal yang menguatirkan, karena nantinya GKI tidak akan mendapatkan pengerja yang terbaik, bahkan yang bukan GKI Sejati. Saya akan mengulas hal ini dalam postingan berikutnya.
Salam berdaya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar