Minggu, 13 Februari 2011

Beribadah di GDI Gatot Subroto

Dalam kesempatan visitasi kali ini, saya berkesempatan mengunjungi sebuah gereja yang beraliran karismatik yaitu: Gereja Duta Injil (GDI) yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto Jakarta. Selain bersama istri, saya juga ditemani oleh Bapak Ginarto Lukito. Dia adalah seorang aktivis GKI Nurdin, dengan pelayanan di bidang musik, penerbitan, bahkan termasuk salah seorang perintis penginjilan di Nusa Kambangan. Visitasi ke GDI ini juga merupakan usulan beliau karena beliau menilai gereja tersebut memiliki performance musik yang bagus.

Sebagai ulasan atas visitasi ini, saya menggunakan Formulir Evaluasi Kebaktian yang dikembangkan oleh Majelis Jemaat GKI Nurdin, sebagai sebuah alat bantu untuk menganalisis performance peribadatan. Mengapa perlu di analisis? Karena suatu peribadatan - yaitu Ibadah Minggu - seharusnya ditujukan untuk mem-perjumpakan umat kepada Tuhan, sehingga perlulah ibadah diselenggarakan dengan serius dan all-out, dengan mengerahkan segala daya upaya yang terbaik dari segenap unsur dan pelayannya. Melalui Formulir Evaluasi Kebaktian ini, secara komprehensif dianalisis 5 aspek peribadatan, yaitu: Penyambutan, Suasana Ibadah, Pendukung Ibadah, Khotbah, dan Pelayanan Penatua, yang di-break down lagi ke dalam 25 item penilaian.

Mari kita mulai.

BACKGROUND

Terus terang saya tidak memiliki referensi tentang sejarah pendirian, tendensi teologi, struktur kemajelisan, dan lain sebagainya. Namun saya memiliki seorang teman yang mantan penatua di salah satu jemaat GKI yang pindah ke GDI dan memberikan kesan yang positif terhadap gereja ini yaitu: moderate-charismatic church. Jadi ada kesan yang nyaris tidak terlalu besar perbedaannya dengan gereja-gereja modern-mainstream seperti GKI yang juga sudah sangat terbuka dengan gaya-gaya peribadatan yang lebih inovatif. Dan kesan pertama saat saya beribadah di GDI memang seperti itu:
1. Banyak dihadiri oleh orang tua, ini GKI banget
2. Sekalipun menggunakan band, namun musiknya jauh dari hingar bingar, terdengar pas nggak berlebihan
3. Ada ruang untuk partisipasi jemaat dalam liturgi, dimana jemaat tidak hanya just follow atau bahkan just entertained, namun jemaat juga turut dilibatkan, misalnya:
- tiap doa, pasti diakhiri dengan ajakan kepada jemaat untuk sama-sama mengatakan 'amin'
- Worship Leader dan Singer tidak mendominasi pujian/penyembahan, saya catat ada 2 kali kesempatan dimana WL mempersilakan jemaat untuk menyanyi sendiri
- Yang unik adalah saat liturgi Perjamuan Kudus, dimana saat pendeta mengatakan 'Inilah TubuhKu yang dipecahkan... dst', maka seluruh jemaat (yang sudah memegang hosti) secara otomatis turut memecahkan hosti yang dipegangnya (ditekan dengan ibu jari)      
Ini saja yang bisa saya tulis dalam background, mungkin ada pembaca yang anggota GDI yang mau melengkapi, silakan post komentar Saudara.
PENYAMBUTAN
Kami tiba kira-kira 15 menit sebelum ibadah dimulai. Suasana masih sangat sepi, mungkin karena masih pagi dan cuaca turun hujan gerimis. Mobil dapat parkir dengan mudah (karena masih sepi), dan akses lift yang membawa kami ke lantai 11 (yakni lantai tempat ibadah GDI) pun tersedia dengan baik. Sampai di lantai tujuan, saya perhatikan bahwa pintu masuk ke dalam ruang ibadah ada 3 buah, dan saat itu hanya 2 pintu yang dijaga masing-masing oleh seorang penerima tamu (bahkan salah satunya tampak seperti seorang pendeta). Nggak ada yang istimewa dengan penyambutan ini, bahkan terkesan agak kaku, lebih terfokus pada pembagian warta jemaat.
SUASANA IBADAH
Saat kami masuk ke dalam (waktu itu kira-kira sudah kurang 5 menit), suasana masih begitu sepi. Namun suasana ibadah sudah mulai terbangun dengan diputarnya musik teduh. AC nya dingin sekali, mungkin lain kali kalau datang ke ibadah pagi musti bawa baju hangat. Jam ibadah yang seharusnya dimulai pk 08.00 ternyata molor sampai 10 menit, mungkin masih menunggu kehadiran jemaat yang saat itu juga masih sedikit. Ternyata jemaat datang terlambat pun di alami di gereja ini. Bahkan sampai kira-kira pk. 08.30 masih saja ada jemaat yang datang! Namun untungnya karena ruangannya nggak terlalu besar dan akses masuk yang tersedia cukup banyak, maka kehadiran jemaat yang terlambat ini nggak terlalu mengganggu suasana ibadah. Bahkan saya nyaris nggak memperhatikan, tahu-tahu menjelang khotbah ruangan sudah cukup penuh.
PENDUKUNG IBADAH
Saya nilai, seluruh pendukung ibadah seperti worship leader (WL), singer, pemusik, sound system, dan multimedia semua berjalan dengan baik. Dan saya acungkan jempol bagi multimedia karena tampilannya sangat membantu pujian jemaat, yaitu teks lagu ditempatkan di atas sehingga hampir dapat dilihat oleh seluruh jemaat tanpa terhalang orang di depannya. Namun satu catatan: saya kok merasa pujian jemaat kurang energi, alias nyanyinya setengah suara. Mungkin karena suara WL nya terlalu keras, bahkan suara singer (ada 4 orang) pun nyaris tidak terdengar, dan nada dasarnya sering terlalu rendah (mungkin menyesuaikan dengan warna suara WL yang cenderung alto). 
KHOTBAH
Khotbah disampaikan dengan durasi sekitar 1 jam. Cukup baik, dengan didukung oleh  tayangan multimedia dan mengambil banyak kutipan perkataan dari tokoh-tokoh terkenal (tak kurang ada 17 perkataan yang dikutip!). Mungkin pendetanya memang suka membaca, khotbahnya jadi menarik sekali, mendalam, dan tidak membosankan, sehingga waktu yang 1 jam itu dapat berlalu tanpa terasa. Saya sempat berpikir bahwa ini khotbah yang sangat baik, bahkan too perfect! Mudah-mudahan khotbah tsb bukan khotbah tape recorder alias khotbah yang terus-menerus dibawakan kemana-mana. Ada pengaruh sedikit ajaran Arminian dan Teologi Sukses (bahkan temanya pun mirip dengan tema-tema motivational seminar: “menjadi pribadi yang berpengaruh”). Tapi… okelah, mungkin topic-topik seperti itu yang kontekstual dengan kebutuhan jemaat setempat.
PELAYANAN PENATUA
Nyaris nggak kelihatan ada penatua disana, mungkin karena saya memang tidak tahu, atau karena memang nggak ada. Namun saat perjamuan kudus diselenggarakan, saya yakin yang melayani jemaat saat itu adalah para penatua atau majelis Mimbar lebih banyak ‘dikuasai’ oleh WL dan pendeta. Bahkan saya mencatat ada 3 orang pendeta yang secara bergantian bertugas: yang khotbah, yang memimpin perjamuan kudus, dan yang menyampaikan doa berkat. Well, mungkin karena GDI memang bukan gereja yang memiliki struktur kepemimpinan presbyterial-sinodal. Namun secara overall saya merasakan semuanya berjalan dengan baik. Bahkan saat ibadah berakhir pun kami masih menikmati pelayanan yang lain, yaitu jamuan minum teh/kopi dan snack, serta kesempatan untuk ber-fellowship satu sama lain. Hmmm… pemandangan yang nggak lazim di sebuah gereja karismatik yang selama ini saya kenal saling cuek satu sama lain. Semoga ruang untuk ber-fellowship ini terus dipertahankan.
Di bawah ini, Bapak Ginarto juga menyampaikan beberapa catatannya:    
PENYAMBUTAN

Biasa, tidak ada yang istimewa. Para penyambut tamu menyalami jemaat yg baru datang dan membagikan Warta Gereja. Sesekali mereka menunjukkan tempat duduk yang kosong.
MUSIK DAN WORSHIP LEADER
  • Sebagai pengiring pujian selama ibadah, secara keseluruhan musik dimainkan dengan sangat baik. Semua pemain band memainkan alat musiknya dalam kerjasama yang rapi, volume suara musik tidak terlalu keras tapi cukup membuat jemaat dapat mengikuti alunan musik dalam menaikkan puji-pujian.
  • Suara keempat backing vocalist cukup terdengar meskipun agak "tertutup" suara WL (Worship Leader) yang agak terlalu keras.
  • Suara WL sangat dominan dalam memandu jemaat bernyanyi. Jemaat menaikkan setiap pujian dengan semangat.
  • Ada satu lagu (kalau tidak salah "S'bab Dia hidup") yang dimainkan dengan irama Latin (bossa) yang kurang cocok
  • Penampilan WL & backing vocalist sangat rapi (dari pakaian).
PERJAMUAN KUDUS

Pengaturan dan pelayanan PK pada prinsipnya cukup bagus. Roti (hosti) dan anggur dibagikan ke jemaat sekaligus, bukan roti dulu baru anggur. Kalimat-kalimat pengantar dari Pendeta yang memimpin PK cukup bagus.
KHOTBAH

Kotbah disampaikan dengan sangat menarik.
  • Suara Pendeta yang berkotbah cukup jelas dengan dinamika mengikuti penekanan isi kotbah, kadang diseling dengan lelucon yang ringan.
  • Visualisasi kotbah dengan slide dari multimedia membantu jemaat lebih mengerti apa yang sedang disampaikan Pendeta.
  • Contoh & referensi yang mengaitkan ayat-ayat alkitab dengan kejadian-kejadian nyata). Contoh yang diberikan sangat membantu jemaat memahami isi kotbah.
  • Wawasan pengetahuan Pendeta cukup luas di luar bidang theologia, didukung kemampuan berbahasa Inggris.
Secara umum, suasana kebaktian cukup baik.
Demikian catatan kami, semoga berguna bagi kita semua.
Salam berdaya!

Sabtu, 12 Februari 2011

Chord NKB 230 – uncomplete

Berderaplah Satu – Himne GKI

Berderaplah satu, pertegap langkahmu!
Junjunglah panggilanNya, perjuangkan kasihNya!
Bergandengan erat, rintanganmu berat,
‘tuk masyhurkan beritakan perdamaian kekal.
Kristus adalah Kepala G’rejaNya,
RohNya pun tetap membimbing umatNya.
Berbarislah utuh, bersatulah teguh,
hai seluruh Gereja Kristen Indonesia!

Majulah serentak dengan langkah tegap
dan berdoa, berkarya dalam hidup semesta!
Dengan iman teguh, kerahkan dayamu,
kebenaran wujudkan demi sesamamu!
Kristus adalah Kepala G’rejaNya,
RohNya pun tetap membimbing umatNya.
Berbarislah utuh, bersatulah teguh,
hai seluruh Gereja Kristen Indonesia!

Chord NKB 229 – uncomplete

Amin

Amin.

Chord NKB 228 – uncomplete

Amin

Amin, amin, amin.

Chord NKB 227 – uncomplete

Amin

Amin, amin, amin,
amin, amin, amin.

Chord NKB 226 – uncomplete

Amin, Haleluya!

Amin, haleluya! Amin, haleluya!
Terpuji namaMu! Amin, haleluya!

Chord NKB 225 – uncomplete

Haleluya! Amin!

Haleluya, haleluya, haleluya, haleluya, haleluya!
Amin, amin, amin!

Chord NKB 224 – uncomplete

Haleluya, Haleluya, Amin

Haleluya, haleluya, amin, amin.

Chord NKB 223 – uncomplete

Haleluya

Haleluya, haleluya, haleluya, haleluya!

Chord NKB 222 – uncomplete

Haleluya

Haleluya, haleluya, haleluya.

Chord NKB 221 – uncomplete

Kiranya Anug’rah Kristus

Kiranya anug’rah Kristus, kasih Allah abadi,
dan karunia Roh Kudus atas umat diberi.

Ketiganya jadi satu, Dia Allah yang esa,
umatNya pun bersekutu, indah tiada bandingnya.

Chord NKB 220 – uncomplete

Utus Daku, Tuhan Yesus

Utus daku, Tuhan Yesus,
utus daku, utuslah.

Bimbing daku, Tuhan Yesus,
bimbing daku, bimbinglah.

Ubah daku, Tuhan Yesus,
ubah daku, ubahlah.

Chord NKB 219 – uncomplete

Satu Tanah Air

Satu tanah air, satu bangsa, dan satu dalam bahasa.
Indonesia kebanggaanku, engkaulah tanah airku.
Alam indah mempesona, suku bangsa beraneka,
budayanya sungguh kaya, karya agung Sang Pencipta.
Mari kita semuanya menghayati maknanya,
satu tanah air kita, satu bangsa dan bahasa.

Chord NKB 218 – uncomplete

Indonesia, Tanah Airku

Indonesia, tanah airku indah dan megah;
sawah ladang pun lautnya kaya dan permai.
Jaya makmur dan sentosa s’luruh rakyatnya.
Refrein:
Pada Dikau ya Tuhanku, ‘ku panjatkan syukur,
atas rahmat dan anug’rah bagi bangsaku.
O, berkatilah neg’riku Indonesia.

Jasamu, pahlawan bangsa, ‘ku kenang terus,
kar’na ‘kau telah memb’rikan jiwa-ragamu,
agar bangsa dan neg’riku aman dan tent’ram.
(Reff)

Chord NKB 217 – uncomplete

Semua yang Tercipta

Semua yang tercipta, hai alam semesta,
agungkan nama Tuhan dan puji kasihNya.
Matahari, bulan, bintang, burung-burung, ikan-ikan,
seluruh margasatwa di gunung dan lembah.

Semua manusia, hai ikutlah serta
memuji kasih Tuhan yang agung mulia.
Dalam Yesus, puteraNya, kita s’lamat selamanya;
segala sesuatu dibaharuiNya.

Sekarang menderita seisi dunia
dan dosa manusia mengakibatkannya.
Tapi Yesus pun sengsara bagi kita yang bersalah,
terhapus dosa kita di salib Golgota.

Ya Yesus, Tuhan kami, ‘Kau bangkit mulia;
pun kami ‘Kau bangkitkan, baptisan tandanya,
agar kami menerima hidup baru tak terkira
dan kami jadi saksi di alam semesta.

Semua yang tercipta, hai alam semesta
agungkan nama Tuhan dan puji kasihNya.
Oleh Yesus disampaikan pengampunan, pendamaian.,
kelak di bumi baru genap semuanya.

Chord NKB 216 – uncomplete

Tuhan, Engkaulah Hadir

Tuhan Engkaulah hadir di dalam hidupku;
sama dengan udara ‘ku hirup kasihMu.
Dalam denyut jantungku kuasaMu bekerja;
tubuh dan panca indra, ‘Kau menggerakkannya.
Refrein:
Dikau yang ‘ku kasihi dalam sesamaku
Dikau yang aku puji dalam ciptaanMu!

Juga di pekerjaan, ‘Kau, Tuhan, beserta,
juga Engkau dengarkan lagu keluh-kesah;
lagu mesin dan martil bising dan menderu,
lagu peras keringat naik kepadaMu.
(Reff)

Di dalam suka-duka ‘Kau ingin beserta,
turut memperjuangkan damai sejahtera.
‘Kau datang dalam Kristus, dosa dihapusNya.
Dalam kerajaanMu ‘Kau ubah dunia.
(Reff)

Chord NKB 215 – uncomplete

Nyanyikanlah Kidung Baru

    Refrein: Nyanyikanlah kidung baru serta nantikan janji Tuhanmu. Nyanyikanlah kidung baru serta nantikan janji Tuhanmu.
Hai s’luruh makhluk angkat suaramu!
Bersuka dan pujilah Tuhanmu
setiap saat dan di mana pun.
Masyhurkanlah keagunganNya!
(Reff)

Lembah, gunung, dataran yang rendah,
binatang liar, unggas, dan ternak,
halimun, badai, hujan, dan petir
memancarkan kekayaanNya.
(Reff)

Samud’ra, danau, sungai yang deras,
telaga, mata air yang jernih,
segala ikan juga isi laut
memancarkan keluhuranNya.
(Reff)

Segala pohon dalam musimnya,
kenanga, mawar, bakung, dahlia,
sedap malam, cempaka, dan melur
memancarkan keagunganNya.
(Reff)

Telinga, mata, tangan, dan benak
dengan bahasa, angka, dan simbol
di dalam karya, doa, dan jeda
memancarkan kebijakanNya.
(Reff)

Dan kasih antar pria wanita,
segala hikmat, akal yang cerdas,
keadilan dan kebenaran pun
memancarkan kemuliaanNya.
(Reff)

Chord NKB 214 – uncomplete

Tuhan, ‘Kau Telah Kurniakan Kami

Tuhan, ‘Kau telah kurniakan
kami alam ini dan seisinya
untuk kehidupan yang serasi,
timbal balik saling memberi

Oleh ulah yang tak terkendali,
dan serakah yang memalukan;
alam dikeruk, terkuras habis,
tak peduli hari esoknya.

Alam tidak lagi bersahabat,
bangkitlah amarah, mendera.
O, gempa dan banjir mahadahsyat,
disebarnya maut dan resah.

Alam raya, ‘Kaulah Penciptanya,
‘Kau menata indah berseri.
Tuhan, bangkitkan semangat kami;
cinta Dikau, cinta karyaMu.

Chord NKB 213 – uncomplete

Kita Sudah Ditebus OlehNya

Kita sudah ditebus olehNya,
kini layanilah Mukhalismu.
Maju t’rus dan kibarkan panjiNya,
sanjung Rajamu!
Refrein:
Mari bawa padaNya segenap talentamu
serta hidup mengikuti firmanNya!
Taat dan setialah walau sukar jalanmu,
hidup kudus agar kasihNya pun nyatalah!

Waktu suka atau waktu duka,
walau badai datang melandamu;
Janganlah jemu melayaniNya,
sanjung Rajamu!
(Reff)

Dan layanilah dengan setia,
jangan dosa sampai menghalangmu.
Junjunglah terus kebenaranNya,
sanjung Rajamu!
(Reff)

Chord NKB 212 – uncomplete

Sungguh Inginkah Engkau Lakukan

Sungguh inginkah engkau lakukan hal besar?
Jangan tunggu tiba saatnya.
Kini tugasmu kerjakan dengan baik benar.
Jadilah suluh dunia!
Refrein:
Jadilah suluh dunia!
Jadilah suluh dunia!
Mungkin ada yang terhibur kar’na sinarnya.
Jadilah suluh dunia!

‘Kau pun dapat mengenyahkan awan yang gelap
bagi hati susah dan resah.
‘Kan dirasakannya penghiburan yang sedap.
Jadilah suluh dunia!
(Reff)

Tiap talentamu pasti ada artinya
bila mencerminkan kasihNya.
Barang yang kecil pun sungguh ada gunanya.
Jadilah suluh dunia!
(Reff)

Chord NKB 211 - uncomplete

Pakailah Waktu Anug'rah Tuhanmu

Pakailah waktu anug’rah Tuhanmu,
hidupmu singkat bagaikan kembang.
Mana benda yang kekal di hidupmu?
Hanyalah kasih tak akan lekang.
Refrein:
Tiada yang baka di dalam dunia,
s’gala yang indahpun akan lenyap.
Namun kasihmu demi Tuhan Yesus
sungguh bernilai dan tinggal tetap.

Janganlah sia-siakan waktumu,
hibur dan tolonglah yang berkeluh.
Biarlah lampumu t’rus bercahaya,
muliakanlah Tuhan di hidupmu.
(Reff)

Karya jerihmu demi Tuhan Yesus,
‘kan dihargai benar olehNya.
Kasih yang sudah ‘kau tabur di dunia,
nanti ‘kau tuai di sorga mulia.
(Reff)

Chord NKB 210 - uncomplete

'Ku Utus 'Kau

‘Ku utus ‘kau mengabdi tanpa pamrih,
berkarya t’rus dengan hati teguh,
meski dihina dan menanggung duka;
‘Ku utus ‘kau mengabdi bagiKu.

‘Ku utus ‘kau membalut yang terluka,
menolong jiwa sarat berkeluh,
menanggung susah dan derita dunia.
‘Ku utus ‘kau berkurban bagiKu.

‘Ku utus ‘kau kepada yang tersisih,
yang hatinya diliputi sendu,
sebatang kara, tanpa handai taulan.
‘Ku utus ‘kau membagi kasihKu.

‘Ku utus ‘kau, tinggalkan ambisimu,
padamkanlah segala nafsumu,
namun berkaryalah dengan sesama.
‘Ku utus ‘kau bersatulah teguh.

‘Ku utus ‘kau mencari sesamamu
yang hatinya tegar terbelenggu,
‘tuk menyelami karya di Kalvari.
‘Ku utus ‘kau mengiring langkahKu.

Coda:
Kar’na Bapa mengutusku, ‘Ku utus ‘kau

Chord NKB 209 – uncomplete

Simaklah, Hai Pemuda!

Simaklah hai pemuda!
Dunia menantang engkau.
Jangan lesu, cepat seg’ra!
Mari berjuang terus!
Refrein:
Tiada penghalang, tiada perintang,
kita berjuang pasti menang.
Mari pemuda, ikut seg’ra,
raih kejayaanmu!

Tidakkah ‘kau menyimak tangis,
jerit yang pedih,
dari derita dan cela?
Mari berjuang terus!
(Reff)

Lihatlah yang mengancam
rakyat kecil dan lemah;
pun kejahatan merebak.
Mari berjuang terus!
(Reff)

Lawan dan yang tersisih
rindu ‘kan dimengerti;
yang lemah ingin dibela.
Mari berjuang terus!
(Reff)

Apa pun kita buat,
Yesus teladan benar
dalam kebaikan, kasih pun.
Mari berjuang terus!
(Reff)

Chord NKB 208 – uncomplete

Tabur Waktu Pagi

Tabur waktu pagi, tabur benih kasih,
tabur waktu siang t’rus sampai senja.
Nantikan tuaian pada musim panen,
kita ‘kan bersuka bawa berkasNya.
Refrein:
Bawa berkasNya masuk lumbungNya,
kita ‘kan bersuka bawa berkasNya.
Bawa berkasNya masuk lumbungNya,
kita ‘kan bersuka bawa berkasNya.

Di terik sang surya, di g’lap bayang awan
kita pun menabur, riang bekerja.
Nanti panen tiba, tugas akan usai,
kita ‘kan bersuka bawa berkasNya.
(Reff)

Maju walau sukar, tabur bagi Tuhan,
biar jiwa raga susah dan lelah.
Sampai akhir nanti kita disambutNya,
kita ‘kan bersuka bawa berkasNya.
(Reff)

Chord NKB 207 – uncomplete

Taat, Setia, Bertekad yang Bulat

Taat, setia, bertekad yang bulat,
itulah janji Tuhan padamu.
Di bawah panji yang mulia berdaulat,
kami ‘kan angkat perang bagimu.
Refrein:
Angkat semboyan, jangan diamkan!
Tiup serunai dan maju terus!
Angkat semboyan, jangan diamkan!
Kristuslah Raja serta Penebus!

Taat, setia, teguh bersekutu
dengan Engkau, ya Pemimpin besar.
Kar’na penuh kasih sayang padaMu
kami sedikit pun tidak gentar.
(Reff)

Taat, setia, ya Raja abadi,
pimpinlah kami berjuang terus.
Tundukkanlah kehendak hati kami,
buat di sana takhtaMu kudus.
(Reff)

Chord NKB 206 – uncomplete

Mercusuar Kasih Bapa

Mercusuar kasih Bapa
memancarkan sinarNya.
Namun suluh yang dipantai,
kitalah penjaganya.
Refrein:
Pelihara suluh pantai
walau hanya k’lip kelap.
Agar tiada orang hilang
di lautan yang gelap.

Malam dosa sudah turun,
ombak dahsyat menyerang.
Banyaklah pelaut mengharap
sinar suluh yang terang.
(Reff)

Peliharalah suluhmu,
agar orang yang cemas,
yang mencari pelabuhan,
dari mara terlepas.
(Reff)

Chord NKB 205 - uncomplete

Dalam Dunia yang Gelap

Dalam dunia yang g’lap karena dosa,
banyak jiwa terancam kuasa maut.
Siapa yang mau menyampaikan berita
hal kes’lamatan dari Anak Daud?
Refrein:
“Kuasa t’lah dib’ri padaKu.
Kuasa t’lah dib’ri padaKu.
Masyhurkanlah Injil ke seluruh dunia,
selalu ‘Ku besertamu.”

Hai lihatlah, terbuka pintu dunia,
laskar Kristus, hai bangkit, masuklah!
Satukanlah tenagamu semua
dan Injil Kristus pun masyhurkanlah!
(Reff)

‘Kau tak perlu binasa kar’na dosa,
Allah telah memb’rikan AnakNya.
Orang benar tiada ‘kan binasa,
maka masyhurkanlah t’rus InjilNya!
(Reff)

Hari Tuhan tak akan lama lagi
kalau semua lidah berseru:
“Haleluya! ‘Kau Allah Mahatinggi!”
Mari, agungkan Dia, Rajamu!
(Reff)

Chord NKB 204 – uncomplete

Di Dunia yang Penuh Cemar

Di dunia yang penuh cemar;
antara sesamamu
hiduplah saleh dan benar.
Nyatakan Yesus dalammu.
Refrein:
Nyatakan Yesus dalammu,
nyatakan Yesus dalammu;
sampaikan Firman dengan hati teguh,
nyatakan Yesus dalammu.

Hidupmu kitab terbuka
dibaca sesamamu;
apakah tiap pembacanya
melihat Yesus dalammu?
(Reff)

Di sorga ‘kau kelak
senang berjumpa sahabatmu,
berkat hidupmu dalam t’rang.
Nyatakan Yesus dalammu.
(Reff)

Hiduplah kini bagiNya,
berjiwa tetap teguh;
bimbinglah orang tercela
melihat Yesus dalammu.
(Reff)

Chord NKB 203 – uncomplete

Adakah Tempat BagiNya

Adakah tempat bagiNya,
yang menanggung dosamu?
Yesus t’lah ketuk hatimu;
sambutlah Penebusmu!
Refrein:
B’rikanlah tempat bagiNya
dan dengarkan sabdaNya!
Bukalah pintu hatimu,
sambut Dia segera!

Bila hanya nikmat dunia
‘kau kejar selalu t’rus,
k’lak tempat pun tiada lagi
bagi Yesus, Penebus.
(Reff)

Adakah tempat bagiNya,
yang mencurahkan berkat?
Hari inilah saatnya,
hari Tuhan t’lah dekat!
(Reff)

Hari rahmat hampir lalu,
baik serahkan hidupmu;
Nanti hatimu tertutup
bagi Yesus, Rajamu.
(Reff)

Chord NKB 202 - uncomplete

Genta Injil Bergaung

Genta Injil bergaung ke seluruh dunia,
membawakan kabar s’lamat bagi umat manusia.
Besarlah kasih Hu, yang mengutus PutraNya,
agar orang yang percaya dapat hidup s’lamanya.
Refrein:
Suaranya bergema dalam dunia yang cemar,
InjilNya memberi sukacita yang besar.

Genta Injil mengundang masuk pesta mulia,
jangan tampik panggilanNya yang penuh anugerah.
” ‘Ku b’rikan tubuhKu, ‘kau yang lapar, makanlah!
walaupun dosamu merah, bagai salju putihlah.”
(Reff)

Genta Injil bergaung, peringatan terdengar:
barang siapa yang menolak, dapat hukuman besar.
Serahkan hidupmu pada Yesus, Tuhanmu,
jika ‘kau tidak terlambat, akan s’lamatlah tentu.
(Reff)

Genta Injil begaung, diwartakannya terus
tentang kasih yang sempurna, ka’na kurban Penebus.
‘Ku b’rikan wartaNya bagi insan di dunia:
“Sudah lahir Kristus, Tuhan, Jurus’lamat manusia.”
(Reff)

Chord NKB 201 – uncomplete

Di Jalan Hidupku

Di hidupku ‘ku ada sobat yang setia,
yang s’nantiasa berjalan sertaku;
masa gelap dibuatNya terang ceria,
itulah Yesus, Jurus’lamatku.
Refrein:
‘Ku tak cemas ‘kan jalan yang naik turun
lewat lembah dan gunung yang terjal;
sebab Tuhan berjalanlah di sampingku,
memimpinku ke neg’ri yang kekal.

O kasihNya besarlah tiada taranya,
dengan rela Dia mati bagiku;
kepadaNya ‘ku s’rahkan jiwa dan raga,
sejak itu Dia bimbingku s’lalu.
(Reff)

Chord NKB 200 – uncomplete

Di Jalan Hidup yang Lebar, Sempit

Di jalan hidup yang lebar, sempit,
orang sedih mengerang.
Tolong mereka yang dalam gelap;
bawalah sinar terang!
Refrein:
Pakailah aku, jalan berkatMu,
memancarkan cahayaMu!
Buatlah aku, saluran berkat
bagi siapa yang risau penat.

Wartakan Kristus dengan kasihNya;
pengampunanNya penuh.
Orang ‘kan datang ‘pabila engkau
menjadi saksi teguh.
(Reff)

Seperti Tuhan memb’ri padamu
dan mengasihi dikau,
b’ri bantuanmu di mana perlu,
Yesus mengutus engkau!
(Reff)

Chord NKB 199 – uncomplete

Sudahkah yang Terbaik ‘Ku Berikan

Sudahkah yang terbaik ‘ku berikan
kepada Yesus Tuhanku?
Besar pengurbananNya di Kalvari!
DiharapNya terbaik dariku.
Refrein:
Berapa yang terhilang t’lah ‘ku cari
dan ‘ku lepaskan yang terbelenggu?
Sudahkah yang terbaik ‘ku berikan
kepada Yesus, Tuhanku?

Begitu banyak waktu yang terluang
sedikit ‘ku b’ri bagiNya.
Sebab kurang kasihku pada Yesus;
mungkinkah hancur pula hatinya?
(Reff)

Telah ‘ku perhatikankah sesama,
atau ‘ku biarkan tegar?
‘Ku patut menghantarnya pada Kristus
dan kasih Tuhan harus ‘ku sebar.
(Reff)

‘Ku tak mau lebih lama dalam jurang,
‘ku panjat dindingnya terjal.
Dunia yang ‘kan binasa memerlukan
berita kasih Allah yang kekal.
(Reff)

Chord NKB 198 – uncomplete

Sahabatku yang Paling Karib

Sahabatku yang paling karib,
di sorga rumah tinggalNya;
bicaraNya benar dan baik,
kerjaNya jujur s’lamanya,
yaitu Yesus, Tuhanku,
kekal Sahabat karibku.

Manusia terombang-ambing,
tetapi Yesus tak pernah;
di malam hari ‘ku terbaring
di dalam perlindunganNya.
‘Ku tahu, Yesus, Tuhanku,
kekal Sahabat karibku.

Di dunia orang jual kasih
menghitung laba-ruginya,
ketika tiada untung lagi,
tak jarang sirna kasihnya,
tetapi Yesus, Tuhanku,
kekal Sahabat karibku.

NyawaNya pun direlakanNya
supaya aku ditebus
dan dosaku dihapuskanNya
dengan darahNya yang kudus.
Ya, sungguh, Yesus, Tuhanku,
kekal Sahabat karibku.

Chord NKB 197 – uncomplete

Besarlah Untungku

Besarlah untungku jika Yesus milikku,
bersuka jiwaku kar’na damai yang penuh.
meskipun angin k’ras badai dunia menderu,
tak goyah hatiku kar’na Yesus milikku.
Refrein:
Benar, benar, besarlah untungku.
Benar, benar, besarlah untungku.
Benar, benar, besarlah untungku.
Ketika Yesus sungguhlah tetap milikku.

Kendati tiadalah hartaku di dunia,
hatiku tak resah, tak bersungut, berkesah.
Kar’na ‘ku sungguh tahu jika Yesus milikku,
tak sia-sialah segenap usahaku.
(Reff)

Meski tumpuanku pada Yesus, Tuhanku,
tidaklah aku jauh dari susah dan keluh.
Di dunia yang fana ‘ku ‘kan tahan berperang,
di sorga yang baka dengan Yesus ‘ku menang.
(Reff)

Sekarang hidupku sungguh mulia benar
di dalam kasihNya ‘ku selalu bergemar.
JanjiNya ‘ku dengar kar’na Yesus milikku:
” ‘Ku sambut datangmu dalam rumah BapaKu”
(Reff)

Chord NKB 196 – uncomplete

‘Ku Beroleh Berkat

‘Ku beroleh berkat yang tak kunjung lenyap,
yang tidak dib’ri dunia;
Di relung hatiku, walau sarat beban,
ada damai sejaht’ra baka.
Refrein:
Yesus yang selalu tinggal serta;
Ia di dalamku, ‘ku dalamNya.
“Aku senantiasa menyertaimu”
Itulah janjiNya kepadaku.

Saat damai penuh masuk di hatiku,
dunia menjadi cerah.
Kesusahan lenyap, g’lap berganti terang:
Yesus Tuhan, agung, mulia!
(Reff)

Harta yang terbesar di bejana fana
‘ku miliki di dunia.
Pada hari mulia aku dibawaNya
masuk sorga kekal sertaNya.
(Reff)

Chord NKB 195 - uncomplete

Kendati Hidupku Tent'ram

Kendati hidupku tent’ram dan senang,
dan walau derita penuh,
Engkau mengajarku bersaksi tegas:
S’lamatlah, s’lamatlah jiwaku.
Refrein:
S’lamatlah (s’lamatlah) jiwaku (jiwaku),
S’lamatlah, s’lamatlah jiwaku.

Kendatipun susah terus menekan
dan iblis geram menyerbu,
Tuhanku menilik anakNya tetap;
S’lamatlah, s’lamatlah jiwaku.
(Reff)

Yesusku mengangkat di salib kejam
dosaku dan aib sepenuh.
Hutangku dibayar dan aku lepas,
puji Tuhan, wahai jiwaku.
(Reff)

Ya Tuhan, singkapkan embun yang gelap
dapatkan seg’ra umatMu.
‘Pabila serunai berbunyi gelap,
‘ku seru: s’lamatlah jiwaku.
(Reff)

Chord NKB 194 – uncomplete

‘Kau Tetap Tuhanku, Yesus

‘Kau tetap Tuhanku,
Yesus yang mengisi hidupku;
‘Kau Rajaku selamanya
‘Kau tetap junjunganku.
Refrein:
‘Kau sahabat yang abadi,
harapanku yang tetap.
Dalam suka maupun duka,
Yesus kawan yang akrab.

Dahagaku akan damai,
‘Kau puaskan sepenuh;
aku yang mendua hati
‘Kau b’ri iman yang teguh.
(Reff)

Tiada insan ‘ku harapkan
mengasihiku terus;
satu saja ‘ku andalkan:
Kasih Yesus, Penebus.
(Reff)

Chord NKB 193 - uncomplete

Aku Hendak Tetap Berhati Tulus

Aku hendak tetap berhati tulus
kar’na teman mempercayaiku.
Aku hendak tetap berjalan lurus,
kar’na teman t’lah mengasihiku;
kar’na teman t’lah mengasihiku.

Aku hendak teguh senantiasa,
walau besar tantangan dunia.
Aku hendak tetap tegah perkasa
kar’na ‘ku tahu rintangan ‘kan enyah;
kar’na ‘ku tahu rintangan ‘kan enyah.

Aku hendak tetap menjadi kawan
bagi yang hatinya penat, sendu.
Dan kasihku ingin t’rus ‘ku bagikan,
serta imbalan tiada ‘ku perlu;
serta imbalan tiada ‘ku perlu.

Aku hendak rendah hati selalu,
kar’na ‘ku tahu betapa ‘ku lemah.
Aku hendak menolong sesamaku;
Allah Esa selalu ‘ku sembah;
Allah Esa selalu ‘ku sembah.

Chord NKB 192 – uncomplete

Di Dalam Kristus Bertemu

Di dalam Kristus
bertemu seluruh dunia;
terpadu umat Penebus
di dalam kasihNya.

Semua hati terlebur
di dalam tubuhNya,
berkarya akrab dan
tekun di pelayananNya.

Bergandeng tanganlah
erat apa pun bangsamu;
pengabdi Bapa yang kudus,
tentulah kawanku.

Di dalam Kristus
bertemu seluruh dunia;
cerminan kasih penebus
umatNya yang esa.

Chord NKB 191 – uncomplete

Dalam Roh Yesus Kristus

Dalam Roh Yesus Kristus kita satu tetap,
dalam Roh Yesus Kristus kita satu tetap,
mendoakan semua jadi satu kelak.
Refrein:
Biar dunia tahu bahwa kita muridNya
dalam kasih tubuh Kristus yang esa.

Kita jalan bersama bergandengan erat,
kita jalan bersama bergandengan erat,
menyiarkan berita bahwa Tuhan dekat.
(Reff)

Kita bahu-membahu melayani terus,
kita bahu-membahu melayani terus,
kita saling membela dalam kasih kudus.
(Reff)

Puji Bapa sorgawi, Pemberi kurnia!
Puji Bapa sorgawi, Pemberi kurnia!
Puji Roh, Pemersatu dalam kasih baka!
(Reff)

Chord NKB 190 – uncomplete

Langit Bernyanyi Gembira

Langit bernyanyi gembira: Haleluya!
kar’na kemuliaan Allah kita pancarkan terus.
Haleluya! Haleluya! Haleluya! Haleluya!

Langit bernyanyi gembira: Haleluya!
kar’na hidupmu, hidupku di dalam kasih mesra.
Haleluya! Haleluya! Haleluya! Haleluya!

Langit bernyanyi gembira: Haleluya!
kar’na berita injili kita masyhurkan terus.
Haleluya! Haleluya! Haleluya! Haleluya!

Chord NKB 189 – uncomplete

Pegang Tanganku

‘Ku ingin selalu dekat padaMu,
ikut ‘Kau Tuhan tiada jemu;
Bila ‘Kau pimpin kehidupanku,
tak ‘kan ‘ku ragu, tetap langkahku.
Refrein:
O Jurus’lamat, pegang tanganku,
BimbinganMu yang aku perlu;
B’ri pertolongan dan kuasaMu,
o Tuhan Yesus, pegang tanganku.

Gelap perjalanan yang aku tempuh,
namun cerah berseri jiwaku;
susah kecewa di dunia fana,
damai menanti di sorga baka.
(Reff)

Chord NKB 188 – uncomplete

Tiap Langkahku

Tiap langkahku diatur oleh Tuhan
dan tangan kasihNya memimpinku.
Di tengah badai dunia menakutkan,
hatiku tetap tenang teduh.
Refrein:
Tiap langkahku ‘ku tahu yang Tuhan pimpin
ke tempat tinggi ‘ku dihantarnNya,
hingga sekali nanti aku tiba
di rumah Bapa sorga yang baka.

Di waktu imanku mulai goyah
dan bila jalanku hampir sesat,
‘ku pandang Tuhanku, Penebus dosa,
‘ku teguh sebab Dia dekat.
(Reff)

Di dalam Tuhan saja harapanku,
sebab di tanganNya sejahtera;
DibukaNya Yerusalem yang baru,
kota Allah suci mulia.
(Reff)

Chord NKB 187 – uncomplete

Nikmat Dunia Menggodaku

Nikmat dunia menggodaku
pasti sia-sia.
‘Ku tak ingin diperbudak
oleh harta fana.
Refrein:
Yesuslah teladanku
di sepanjang jalanku.
Yesuslah teladanku
di setiap waktu.

Yesus sudah menghancurkan
tiap rantai dosa,
agar ‘ku menjadi hamba
yang tetap setia.
(Reff)

Di sepanjang ziarahku
yang menuju sorga,
akan ‘ku kisahkan ihwal
kasih dan rahmatNya.
(Reff)

Dia akan menyambutku
di tempat mulia
dan berkata kepadaku:
” ‘Kau hamba setia”.
(Reff)

Chord NKB 186 – uncomplete

‘Ku Cari Tuhan

‘Ku cari Tuhan, lalu aku tahu,
Dia menggugahku mencariNya;
Bukanlah aku menemukanNya,
‘ku ditemukanNya.

Tanganku, Tuhan, ‘Kau genggam erat,
‘ku jalan t’rus, dan tidak ‘kan sesat.
Bukanlah aku yang memandangMu,
‘Kaulah memandangku.

‘Ku dapat, ‘ku kasihi Tuhanku,
itulah jawab hatiku penuh.
Lama telah ‘Kau menyertaiku;
‘Kau mengasihiku.

Chord NKB 185 – uncomplete

Bintang Pandanganku

Bintang pandanganku, cadas yang teguh,
pandu yang setiawan, tongkat bagiku.
Roti kehidupan, mata air sejuk.
‘Kaulah peganganku, Yesus, Tuhanku.
‘Kaulah peganganku, Yesus, Tuhanku.

Tanpa aku, Tuhanku, jalanku berat.
Siapakah menghibur aku yang penat?
Hilanglah asaku tanpa kasihMu.
Iman, harap, kasih, Yesus, Tuhanku.
Iman, harap, kasih, Yesus, Tuhanku.

Maka kar’na itu aku jalan t’rus,
hingga ‘ku menghadap takhta yang kudus.
K’lak ‘kan ‘ku katakan: tiada hartaku;
Hanya ‘Kaulah saja, Yesus, milikku.
Hanya ‘Kaulah saja, Yesus, milikku.

Chord NKB 184 – uncomplete

Engkau Milikku Abadi

Engkau milikku abadi, segalanya bagiku;
Di sepanjang ziarahku, inginku bersamaMu
‘Ku dekat padaMu, ‘ku dekat padaMu.
Di sepanjang ziarahku, inginku bersamaMu.

Bukan nikmat duniawi yang menjadi doaku;
‘Ku senang bersusah payah, asal ‘Kau bersamaku.
‘Ku dekat padaMu, ‘ku dekat padaMu.
‘Ku senang bersusah payah, asal ‘Kau bersamaku.

Pimpin daku melewati lembah bayang maut sendu;
Maka pintu hidup baka ‘ku masuki sertaMu.
‘Ku dekat padaMu, ‘ku dekat padaMu.
Maka pintu hidup baka ‘ku masuki sertaMu.

Chord NKB 183 – uncomplete

Dulu ‘Ku Mencari

Dulu ‘ku mencari hanya kurnia,
kini ‘ku beroleh yang memb’rikannya.
Dulu perasaan pandu bagiku,
kini Firman Tuhan yang membimbingku.
Refrein:
Aku puji Yesus tak kenal lelah,
kar’na Dia sungguh Tuhanku adalah.

Dulu susah payah, giat berlelah,
kini pasrah diri aku berserah.
Dulu kematian membayangiku,
kini kes’lamatan milikku penuh.
(Reff)

Dulu ‘ku meraih tangan Tuhanku,
kini bahkan Dia yang menggandengku.
Dulu ombak laut menerpa keras,
kini jangkar kokoh tiada ‘ku lepas.
(Reff)

Dulu rancanganku memb’ri ku senang,
kini hanya doa memb’ri ku tenang.
Dulu ‘ku merasa bimbang tak tentu,
kini ‘ku mendapat benteng yang teguh
(Reff)

Dulu hasrat diri ‘ku ikuti t’rus,
kini ‘ku dibimbing sabda Penebus.
Dulu ‘ku menuntut, tak mau menyerah,
Kini Tuhan saja ingin ‘ku sembah
(Reff)

Dulu ‘ku berkhayal Yesus milikku,
kini ‘ku tak ragu Dia hartaku.
Dulu ‘ku bagaikan suluh yang pendar
kini ‘ku bercahya gilang dan benar.
(Reff)

Chord NKB 182 – uncomplete

‘Ku Rindu MengiringMu

‘Ku rindu mengiringiMu,
ya Tuhan, dalam hidupku;
Nyatakan maksud hikmatMu,
agar ‘ku taat padaMu.

Segarkan hati yang lesu
dengan kasihMu yang teguh.
Arahkan tiap langkahku
dan pimpinlah ke rumahMu.

Tabahkan hatiku tetap,
berpaut padaMu erat.
Setiap saat dan kerja,
kiranya iman alasnya.

Dengan harapan yang cerah,
bagaikan fajar merekah,
di dalam damai yang penuh,
‘ku rindu hidup sertaMu.

Chord NKB 181 – uncomplete

Tuhan, Ambil Hidupku

Tuhan, ambil hidupku
dan kuduskan bagiMu;
pun waktuku pakailah
memujiMu s’lamanya.
Refrein:
‘Ku serahkan hidupku
agar jadi milikMu;
‘ku serahkan hidupku
agar jadi milikMu.

Tanganku gerakkanlah,
kasihMu pendorongNya,
dan jadikan langkahku
berkenan kepadaMu.
(Reff)

Buatlah suaraku
hanya mengagungkanMu,
dan sertakan lidahku
jadi saksi InjilMu.
(Reff)

Harta kekayaanku
jadi alat bagiMu,
akal budi dan kerja,
Tuhan pergunakanlah!
(Reff)

KehendakMu sajalah
dalam aku terjelma,
jadikanlah hatiku
takhta kebesaranMu.
(Reff)

Limpah ruah kasihku
‘ku serahkan padaMu,
diriku seutuhnya
milikMu selamanya.
(Reff)

Chord NKB 180 – uncomplete

Bukanlah ‘Ku, Tetapi Hanya Kristus

Bukanlah ‘ku, tetapi hanya Kristus
layak benar dipuji, disembah.
Bukanlah ‘ku, tetapi hanya Kristus
patut tetap dimuliakanlah
Refrein:
Tuhan, diriku telah ‘Kau raih,
‘Kau hapus dosaku.
Tiada yang lebih permai,
‘Kau hidup dalamku.

Bukanlah ‘ku, tetapi hanya Kristus
dalam seg’nap p’rilaku hidupku.
Bukanlah ‘ku, tetapi hanya Kristus
dalam seg’nap ucapan, tingkahku.
(Reff)

Bukanlah ‘ku, tetapi hanya Kristus
memb’ri gemar kepada yang sendu.
Bukanlah ‘ku, tetapi hanya Kristus
yang berbelas bagi yang berkeluh.
(Reff)

Bukanlah ‘ku, tetapi hanya Kristus
yang merenggut beban hidup berat.
Bukanlah ‘ku, tetapi hanya Kristus
yang tanganNya terulur tak penat.
(Reff)

Kristus tentu, ya amin, ‘ku percaya,
mau mendengar seruan umatNYa.
Tiada hal terucap sia-sia.
‘ku ‘kan tetap berdoa padaNya.
(Reff)

Chord NKB 179 – uncomplete

Lama ‘Ku Enggan Mengikut Jalan Tuhan

Lama ‘ku enggan mengikut jalan Tuhan,
hanya turut hawa nafsu diriku.
Serta ‘ku memandang Penebus di salib,
aku berserah kepada Rajaku.
Refrein:
Iring kehendak Mukhalis sungguh indah,
ada damai, hilanglah keluh kesah.
Jiwa dapat berteduh dalam naungan Tuhanku,
dan merasa perhentianNya.

Set’lah tubuhku dan jiwa ‘ku serahkan
pada Tuhan dengan sungguh dan tetap,
‘ku miliki rasa damai serta aman,
meskipun di dalam jurang yang gelap.
(Reff)

Seg’nap waktuku sekarang Tuhan punya,
pun recana hidupku dan hartaku.
Tiap hari aku junjung Firman Allah,
dan mashyurkan nama Yesus, Rajaku.
(Reff)

Iring kehendak Mukhalis sungguh indah,
kenikmatannya tak ada taranya.
Tak ‘kan cukup lidahku memuji Dia,
yang t’lah bagiku membuka sorgaNya.
(Reff)

Chord NKB 178 – uncomplete

Ambil Dunia, B’riku Yesus

Ambil dunia, b’riku Yesus,
yang setia janjiNya;
dan kasihNya pun abadi,
tak berubah s’lamanya.
Refrein:
O betapa luhur, mulia,
luas, lebar kasihNya!
Sungguh purna tebusanNya
memberi hidup baka!

Ambil dunia, b’riku Yesus,
yang menghibur jiwaku,
‘ku tetap ‘kan memujiNya
walau badai menyerbu.
(Reff)

Ambil dunia, b’riku Yesus,
‘ku dambakan senyumNya.
Di sepanjang kembaraku,
‘ku dipimpin terangNya.
(Reff)

Ambil dunia, b’riku Yesus,
‘ku pegang ‘trus salibNya.
Sampai nanti makin nyata
‘ku melihat wajahNya.
(Reff)

Chord NKB 177 – uncomplete

‘Ku Cari Suatu Panji

‘Ku cari suatu panji ‘kan ‘ku iring tetap,
dan pandu yang berani, takutku ‘kan lenyap.
‘Ku cari kesempatan mencoba dayaku,
yang dapat memuaskan dahaga jiwaku.
Refrein:
Di dalam Yesus Tuhan ‘ku mendapatkannya;
tetaplah ‘ku berjalan t’rus di bawah panjiNya.

‘Ku cari jawab pasti, penawar raguku;
dan suluh yang memandu setiap langkahku.
‘Ku cari tutur hikmat, yang kuasanya besar
supaya makna hidup tersingkaplah benar.
(Reff)

‘Ku cari kepuasan yang lama ‘ku perlu;
‘ku cari kebebasan dan damai yang penuh.
‘Ku cari pengampunan, enyah gelisahku;
‘ku cari pengharapan ‘kan ‘ku pegang teguh.
(Reff)

Chord NKB 176 – uncomplete

Di Bawah Salib Yesus

Di bawah salib Yesus ‘ku ingin berhenti
yaitu cadas yang teguh , pelindung yang letih.
Tempat musafir berteduh di jalan yang berat;
Naungan itu panas terik bagiku yang penat.

Dan pada salib Yesus tampak di mataku.
sesosok tubuh, terpencil tersiksa bagiku.
Hatiku yang remuk, sedih, melihatnya jelas
bahwa aku tiada layaklah dapat kasih dan belas.

Ya salib, ‘ku jadikan naungan rumahku.
Semata cahya wajahNya bagiku yang perlu.
Biar dunia ‘ku lepas, tak ada ruginya.
Yang hilang dosa sajalah dan labaku salibNya.

Chord NKB 175 – uncomplete

Saudaraku! Selamatlah Berjuang

Saudaraku! Selamatlah berjuang,
dengan teguh layani Tuhanmu.
Segala budimu tetap terbayang,
tak dapat kami balas kasihmu.

Saudaraku! Kiranya Tuhan jua,
memimpin t’rus sepanjang jalanmu.
Kiranya Tuhan curahkan berkatNya,
berlimpahlah di dalam hidupmu.

Saudaraku! Kita tetap bersatu,
di dalam Yesus Kristus, Penebus.
Meski sedih dan hati pun terharu,
bagimu kami berdoa terus.

Saudaraku! Mari berjabat tangan,
yakinlah kita akan bertemu.
Dengan gemar dan dalam kesenangan,
di sini ataupun di rumah Hu.

Saudaraku! Kami kirimkan salam,
bagi saudara di neg’ri seb’rang.
Katakanlah baik siang maupun malam:
“Di dalam Tuhan hidupmu senang.”

Chord NKB 174 – uncomplete

Ladang yang Terhampar Subur

Ladang yang terhampar subur
tampak indah nan permai.
Padi yang telah ditabur
kini siap dituai.
Refrein:
Tuhan, utuslah penuai,
kami mohon padamu.
Jangan lewat musim panen
utuslah pelayanMu.

Dari fajar hingga senja,
utuslah penuaiMu;
dan ‘pabila malam tiba,
kumpulkanlah hambaMu.
(Reff)

Hai penuai yang diutus,
bawa hasil panenmu,
dan serahkan pada Kristus
yang sedang menantimu.
(Reff)

Chord NKB 173 – uncomplete

‘Ku Tak Dapat Maju Sendiri

Melewati lembah airmata,
jalanku gelap dan ngeri;
Tuhan, pimpinanMu ‘ku dambakan
‘ku tak dapat maju sendiri.
Refrein:
‘Ku tiada tahu jalannya, Tuhan,
Engkaulah yang mengerti;
terangMu halau ketakutan,
‘ku tak dapat maju sendiri.

Tiada sobat lain yang membantu,
‘ku sangat lemah dan letih;
Tuhan, berjalanlah di dekatku,
‘ku tak dapat maju sendiri.
(Reff)

Bila badai hidup menerpaku,
mentari pun tak berseri,
Tuhan, biarlah ‘ku pegang tanganMu;
‘ku tak dapat maju sendiri.
(Reff)

Chord NKB 172 – uncomplete

Dalam Rumah Bapaku

“Dalam rumah Bapaku banyak tempatnya”,
terdengar suara Yesus yang merdu;
Dia pergi ke Neg’ri t’rang sorga yang baka,
menyediakan tempatmu dan tempatku.
Refrein:
Jangan tolak kasih Tuhanmu setia,
agar ‘kau pun boleh masuk t’rang mulia.
“Dalam rumah BapaKu banyak tempatnya”.
Percayalah tentu ‘kau dit’rimaNya.

Yesus mati atas salibNya yang hina
untuk menebus segala dosamu,
nanti pada suatu hari yang ceria
kita pun berkumpul dalam rumah Hu.
(Reff)

Bila ‘kau ditinggalkan teman-temanmu,
dalam dunia ini yang penuh sesal.
Pandang Yesus, Jurus’lamat dan Tuhanmu,
padaNya persahabatan yang kekal.
(Reff)

Chord NKB 171 – uncomplete

Walau ‘Ku Daki Gunung yang Tinggi

Walau ‘ku daki gunung yang tinggi
dan ‘ku turuni lembah terjal;
Yesus berkata: ” ‘Kau ‘Ku temani”,
sabda ilahi, janji kekal.
Refrein:
Cahya sorgawi, cahya sorgawi
Jiwa penuh kemuliaanNya.
Haleluya, aku bersuka
memuji Yesus ‘ku milikNya.

Kendati bayang g’lap melingkupi,
bagiku Yesus tampak jelas.
Dialah sungguh cahya ilahi,
dan di sisiNya ‘ku tak cemas.
(Reff)

Dalam t’rang cahya tetap bersuka
aku menuju rumah kekal.
Sambil bermadah, ayunkan langkah
dalam kasihNya ‘ku tak sesal.
(Reff)

Chord NKB 170 – uncomplete

Jalan Hidup Tak Selalu

Jalan hidup tak selalu tanpa kabut yang pekat,
namun kasih Tuhan nyata pada waktu yang tepat.
Mungkin langit tak terlihat oleh awan yang tebal,
di atasnyalah membusur p’langi kasih yang kekal.
Refrein:
Habis hujan tampak p’langi bagai janji yang teguh,
di balik duka menanti p’langi kasih Tuhanmu.

Jika badai menyerangmu, awan turun menggelap,
carilah di atas awan p’langi kasih yang tetap.
Lihatlah warna-warninya, lambang cinta yang besar,
Tuhan sudah b’ri janjiNya, jangan lagi ‘kau gentar.
(Reff)

Jauhkan takut, putus asa, walau jalanmu gelap,
perteguh kepercayaan dan langkahmu pertegap.
“Tuhan itu ada kasih”, itulah penghiburmu,
di atas duka bercahaya p’langi kasih Tuhanmu.
(Reff) 

Chord NKB 169 – uncomplete

Tenang dan Sabarlah

Tenang dan sabarlah, wahai jiwaku;
tahan derita, jangan mengeluh;
serahkan sajalah pada Tuhanmu
segala duka yang menimpamu.
Allah setia, tak mengecewakan
yang di naunganNya ingin berteduh.

Tenang dan sabarlah, wahai jiwaku;
biarkan Tuhan yang memimpinmu,
sebab di tangan Allah masa lampau,
dikendalikan masa depanmu.
Gelombang dahsyat takkan menerpamu
kar’na di bawah kuasa Tuhanmu.

Tenang dan sabarlah, wahai jiwaku;
bila berpulang sobat terdekat
dan ‘kau dirundung oleh kesedihan,
Tuhan mengangkat duka yang berat.
Kasih karunia akan ‘kau terima
dari Tuhanmu, Sumber Alhayat.

Tenang dan sabarlah, wahai jiwaku;
sebentar lagi saat tibalah
bahwa engkau berjumpa dengan Dia
yang menghiburmu di masa lelah.
Di sanalah engkau ‘kan memujiNya,
menyanyi riang s’lama-lamanya.

Chord NKB 168 - uncomplete

under construction

Chord NKB 167 – uncomplete

Tuhan Yesus Sahabatku

Tuhan Yesus sahabatku, tercinta dan erat,
melebihi segalanya bagiku:
Bunga bakung paling indah yang tumbuh di lembah,
mengampuni menyucikan diriku.
Penghibur dalam duka, Penolong yang teguh;
kepadaNya ‘ku serahkan kuatirku.
Refrein:
Bunga bakung paling indah yang tumbuh di lembah,
melebihi segalanya bagiku.

Di setiap pencobaan dan duka batinku
Ia benteng dan perisaiku tetap.
Demi Dia ‘ku tinggalkan berhala hatiku;
oleh Dia ‘ku bertahan dan tegap.
Digoda oleh Iblis, ‘ku takkan menyerah;
Yesus jamin kemenangan imanku.
(Reff)

Ia takkan membiarkan dan meninggalkanku;
aku hidup oleh iman padaNya.
Ia tembok yang berapi di sekelilingku,
Roti Hidup yang membuatku kenyang.
Kelak di kemuliaan ‘ku nampak wajahNya
dan berkat sorgawi melimpahiku.
(Reff)

Jumat, 11 Februari 2011

Chord NKB 166 – uncomplete

Hai Jiwa yang Penuh Sesal

Hai jiwa yang penuh sesal,
mengapa engkau berkeluh?
Sebuah rumah yang kekal
telah menanti datangmu.
Refrein:
Tenang dan teguhkan hatimu!
Tenang dan teguhkan hatimu!
Tenang, tenang, teguhkan hati_mu!

Meski berat tanggunganmu,
kendati jalanmu terjal,
arahkanlah pandanganmu
ke rumah Bapa yang kekal.
(Reff)

Meski berduri jalanmu,
baik janganlah ‘kau menyerah.
Ingatlah Yesus, Tuhanmu;
berduri juga tajukNya.
(Reff)

Teruslah giat bekerja,
sekali jangan berkeluh!
Istirahat datang segera;
tenang, teguhkan hatimu!
(Reff)

Chord NKB 165 – uncomplete

Maukah ‘Kau Jaya Atas Seteru

Maukah ‘kau jaya atas seteru,
atas percobaan dalam hidupmu;
dan melawan dosa yang menggodamu?
Tinggal dalam Yesus yang menjagamu.
Refrein:
Tinggal dalam Yesus, walau jalan g’lap;
biar ‘kau bersama denganNya tetap.
Di setiap waktu janganlah jemu;
tinggal dalam Yesus yang menjagamu.

Hati yang gelisah amat tertekan,
menantikan kabar, ringankan beban.
‘Kau pun dapat b’rikan damai yang penuh;
tinggal dalam Yesus yang menjagamu.
(Reff)

Maukah ‘kau menjadi penerus berkat
dan kasih sempurna ‘kau pegang erat?
Biar Roh Kudus pimpin langkahmu;
tinggal dalam Yesus yang menjagamu.
(Reff)

Ingin ‘Kau bersatu dengan Tuhanmu,
tinggal besertaNya s’lama hidupmu;
dan tetap berdoa tak kenal jemu?
Tinggal dalam Yesus yang menjagamu.
(Reff)

Chord NKB 164 - uncomplete

Kidung yang Merdu di Hatiku

Kidung yang merdu di hatiku,
Yesus membisikkannya.
“Jangan takut, ‘Ku bersamamu
dalam kancah dunia.”
Refrein:
Yesus nama Yesus indah dan merdu,
memberikan kidung yang mengisi hidupku.

Nada-nada sumbang dan sendu
disebabkan dosaku;
Yesus sudah menggantikannya
jadi kidung yang merdu.
(Reff)

Riang atas limpah rahmatNya,
dalam kasihNya teduh,
sambil t’rus memandang wajahNya
‘ku nyanyikan kidungku.
(Reff)

Bila ‘ku dirundung kemelut,
pencobaan yang berat;
hatiku tak takut dan kecut,
kar’na Tuhanku dekat.
(Reff)

Nanti Dia ‘kan menyambutku
dalam kerajaanNya;
‘ku bersama-sama Tuhanku
memerintah s’lamanya.
(Reff)

Chord NKB 163 – uncomplete

Tak Mudah Jalanku

Tak mudah jalanku yang menuju ke sorga
sebab banyaklah duri, jerat;
Tak mudah jalanku tapi Yesus yang pimpin,
sehingga aku pun tak sesat.
Refrein:
Sungguh tak mudah jalanku,
sungguh tak mudah jalanku.
Tetapi Yesus, Tuhan dekatku berjalan,
meringankan beban dunia.

Tak mudah jalanku, banyaklah pencobaan,
bahaya di segala tempat.
Tetapi Tuhanlah yang melindungi aku,
tak lagi ‘ku merasa berat.
(Reff)

Meskipun ‘ku penat dan kakiku terluka,
tetap harapanku padaNya.
Suatu hari k’lak ‘ku mengaso di sana,
di rumah Bapa yang mulia.
(Reff)

Chord NKB 162 – uncomplete

Meskipun di Dalam Lembah

Meskipun di dalam lembah dan terasing jiwaku,
umurku makin bertambah, singkatlah jalanku.
Namun kasih yang kudus menaungi aku t’rus.
Itulah anug’rah Tuhan: Sobat dari Galilea.

Di tengah pedih derita dalam malam g’lap sepi,
kawanku serta saudara telah menjauh pergi.
Terdengarlah olehku suara yang lembut merdu,
yakni sabda dari Tuhan: Sobat dari Galilea.

Berperang melawan dosa, o betapa ‘ku lemah,
aku nyaris putus asa, serta maut hampirlah.
Aku pasrah bertelut, dan imanku pun teguh,
berkat kasih sayang Tuhan: Sobat dari Galilea.

Di tengah sakit yang parah, maut nyaris menyentak,
tidurku amat gelisah dan nafas pun sesak.
‘Ku rasakan tanganNya, hingga sakitku enyah,
sungguh itu tangan Tuhan: Sobat dari Galilea.

Sangkakala k’lak bertalun, terdengar di dunia,
jiwaku tent’ram teralun menyambut datangNya
Dengan kagum ‘ku jelang atas awan yang terang,
o benar, itulah Dia!: Sobat dari Galilea.

Chord NKB 161 - uncomplete

Kendati Lawan Menyerbu

Kendati lawan menyerbu dan kawanku menjauh,
‘ku ingat janji Tuhanku: ” ‘Ku beserta engkau”.

Meskipun jalanku gelap, membuatku gentar,
tetaplah kemurahanNya dan kasihNya besar.

Meski gelombang menderu tak mau ‘ku menyesal;
Tuhanku menaungiku, setiaNya kekal.

Di tiap waktu dan tempat kuasaNya menang;
dan kasih Tuhanku tetap, membuatku senang.